Berdakwah Dengan Hati

Sabtu, 28 Januari 2017

Tiap Temukan CD Adik Ipar di Kamarku, Melihat Istriku Selalu Kelelahan Dan Ditubuhnya Memperlihatkan Banyak Tanda- Tanda Habis.,,TERNYATA...

Tiap-tiap Temukan CD Adik Ipar di Kamarku, Lihat Istriku Senantiasa Kelelahan Serta Ditubuhnya Perlihatkan Banyak Tanda- Isyarat Habis.,, TERNYATA...


Dalam perjalanan rumah tangga memanglah tidak sepanjang nya akan usai dengan indah atau sesuai sama ekspektasai semasing pasangan, lantaran fakta nya sering kadang perjalanan satu rumah tangga itu harus hancur di karenakan sebagian aspek yang yang memicu nya adalah satu diantara mereka yang barangkali menghancurkan satu yang di cita-citakan yang pernah dibangun.

Kadang-kadang ada saja satu problem yang bisa di katakan permasalahan sepele tetapi persoalan yang disangka nya remeh itu dapat menyulut satu api amarah pasangan itu serta pada akhir nya pertikaian itu berlangsung. Namun waktu ada satu pasangan rumah tangga yang tengah berkelahi ada baik nya tidak berlama-lama atau berlarut-larut dalam satu pertikaian cepatlah untuk mengkoreksi diri dan berdamailah dengan pasangan anda.

Jangan lantas di karenakan satu problem yang sebenar nya dapat di tangani, tetapi jadi mengakibatkan satu perpecahan dalam keluarga. Seperti narasi pria yang satu ini lantaran dia udah mulai lihat tidak ada kecocokan lagi dengan istri nya. Dia menentukan buat bercerai dan akhir nya dia menikah lagi.

Menginginkan mendapatkan istri yang lebih baik sesudah perceraian nya, dia jadi seperti keluar dari mulut singa dan masuk ke mulut buaya. Dan di bawah ini yakni cerita nya.


“Saya seseorang lelaki berusia 24 th., menginginkan sharing permasalahan. Kurang lebih 10 th. waktu lalu saya menikah dengan seseorang gadis dambaan, kembang di desa saya.

Masuk th. ke lima pernikahan, life-style saya beralih. Saya mulai mengetahui ajaran agama serta giat pelajarinya.

Sejak itu, saya juga mulai berusaha melakukan perbaikan keluarga. Saya ajak istri untuk mengaji, nyatanya ia menampik.

Awalannya, saya mendalami lantaran mulai sejak awal berumah tangga, kami memanglah tak tahu agama, walau kami lahir sebagai muslim serta muslimah.
Makin banyak hukum yang saya kenali, atau mulai saya sadari konsekwensinya, makin banyak juga kesulitan dalam rumah tangga.

Untuk mendidik anak saja, saya kesusahan, lantaran kerap berkelahi dengan istri.

Puncaknya, istri selamanya halangi saya mengaji, serta menuduh saya
telah tak akan menyayanginya.

Istri menampik mentah-mentah saat saya memerintahkannya untuk kenakan jilbab, bahkan juga m3l3cehkannya.

Akhirnya, rumah tangga kami ambruk. Kami resmi bercerai. Dua anak kami turut bersama istri saya. Saya juga mulai merantau.

Secara singkat, di perantauan saya sukses menikah dengan seseorang wanita yang saya anggap shalihah, berdasar pada keadaan lahiriahnya.

Ia berbusana muslimah dengan cara layak. Penampilannya simpel. Kami juga menikah dengan penuh rasa sukai.

Saya terasa yang di cita-citakan saya sampai kini terwujud. Demikianlah yang kami rasakan sepanjang empat th. pernikahan, sampai kami dianugerahi dua anak.

Namun, lagi-lagi ujian datang menimpa. Bahkan juga, kesempatan ini saya rasakan lebih hebat serta mengguncang jiwa.

Istri yang selama ini saya anggap shalihah, nyatanya lakukan beberapa hal yg tidak layak.

Kerapkali saya temui baju dalam adik ipar lelaki saya didalam kamar istri.

Awal mulanya saya anggap kebetulan saja. Namun itu berjalan tak henti.

Waktu di tanya, istri saya senantiasa menuturkan sembari emosi, “Waktu saya keluar, dia ganti kemeja di kamar kita! ”

Namun, setiap temukan baju adik ipar, saya juga lihat istri kelelahan, badannya di banyak sisi mempertunjukkan tanda tanda habis dicumbui.

(bukan sendiri, lantaran bekasnya tampak membentuk dua bibir, hingga tidak barangkali dikerjakan sendiri).

Karena tidak ada bukti istri berselingkuh, terlebih dengan adiknya sendiri, saya tak dapat apa-apa.

Lantaran sempitnya rumah, memanglah kerapkali adik ipar saya tidur ditempat yang bersebelahan dengan tempat istri saya.

Itu berjalan sering sekali. Namun yang bikin saya makin tersiksa, walau istri saya kenakan pakaian muslimah dengan cara baik, ia kerap (bahkan juga terus-menerus) didapati tak shalat!

Saya pernah pergi ke mesjid, serta sembunyikan peralatan shalatnya. Pulang dari mesjid, saya tanya,

“Kamu telah shalat? ” “Sudah!, ” jawabnya. “Mana mukenanya?, ” tanyaku. “Di almari!, ” jawabnya. Sesudah di cari, tak diketahui.

Bahkan juga, kerap juga saya berniat shalat dirumah, untuk menyelidiki sangkaan saya. Nyatanya, dia memanglah tak shalat lagi.

Bahkan juga waktu dinasihati, ia tak menyanggah. Hancurlah semua harapan saya.

Apa yang perlu saya kerjakan? Bila mesti bercerai lagi, bagaimana respon orang tua dan istri pertama saya kelak?

Saya juga tidak suka perceraian. Namun, untuk bertahan dengan istri saya ini, rasa-rasanya susah.

Oh ya, tiap kali saya mengajak rekan lelaki, istri saya senantiasa memandanginya dengan penuh n4fsu, hingga banyak rekan saya yang takut. ”

(Sumber : saksikan. co. id)
badankesehatan99.blogspot.com

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+